Masa kelam itulah yang berharga

Ketika kebahagiaan itu nomor satu.
Kesudian semua orang.

Kebencian bukanlah dari diri kita, namun percayalah itu dari bisikannya.
Dengan adanya kebencian, beruntunglah orang yang dibenci itu.

Dia selalu diikuti olehnya, apapun yang dilakukannya menurut dia amat berharga.

Manusia yang dibekali akal pikiran berhasil menyiasati berbagai kesulitan diubah menjadi kemudahan. Sungai dan lautan yang semula menjadi kendala gerakannya berhasil ditaklukkan lewat karya akal pikirannya, dengan menciptakan perahu untuk menyebranginya. Manusia yang berakal pikiran, tak sepantasnya putus asa meski dihadapkan pada problema dan kesulitan.

Syukur ketika mendapat kebahagiaan, bahkan ketika mendapat kesusahan.
Bersyukur bukan sesuatu yang mudah bahkan, termasuk ketika mendapat kebahagiaan.

-

Kosong pikiranku.
Hening jiwaku.
Akal diriku runtuh.

Semua sudah berlalu, Tuhan.
Tidak bisa untuk tidak menyesal.

Wahai wanita!
Isi jiwa itu lebih berharga, seberapa beningnya dirimu namun dirimu tidak mencermin untuk mengatasi jiwa yang tidak lunak itu, sia-sialah engkau hidup.

Wahai wanita!
Engkau itu kesempurnaan bagi makhluk adam.
Tanpa engkau, mereka akan kesepian.

Wahai wanita!
Mengapa engkau selalu dituntut untuk selalu tampil bagus?
Sebenarnya siapa yang menuntut engkau, wahai wanita?
Mereka? atau dirimu sendiri?
Ya, tentu pasti karena dirimu untuk orang lain.
Karena ketika tampil bagus tentu akan disegani orang lain.
Namun, engkaupun tahu, wajah atau anggota tubuh lain darimu bisa menjadi fitnah bagi dirimu.
Tampil dengan sederhana, kau segan kepada orang lain, tentu orang lain akan segan dirimu.
Cukup perhatian hanya kepadaNya.

Engkau cantik namun ada yang lebih cantik, yang lebih cantik ada yang sangat tercantik dan seterusnya.
Karena itu jadilah pribadi yang sederhana, kita di dunia hanya sebentar.

-
Masa kelamku.
Penuh dengan drama, tentu skenario itu dariNya.
Hanya Dia-lah yang bisa mengatur skenario untuk manusia.

Buruk masa kelamku tentu itu pelajaran yang baik untuk diriku.
Jika diawal kehidupan untuk memilih menjadi binatang atau manusia, apa yang engkau pilih?

Binatang, hidup dengan bisu untuk berbicara, patuh hanya kepada majikan, malangnya kehidupan ia ketika nasibnya tidak ada yang ingin menemani, kemudian meninggal. Ketika dihidupkan kembali mereka diperintahkan untuk menjadi tanah.

Manusia, sempurna. Diciptakan akal dan nafsu. Ketika meninggal kemudian dihidupkan kembali, mereka akan menjalani pertanggung-jawaban terhadap Tuhan, lalu abadilah di kehidupannya.

Kasihan kucingku, dia akan menjadi tanah setelah dihidupkan kembali pada waktunya.
Kasih sayangku kepadanya.
Tuhan, kehidupan ini misteri sekali.
Semuanya akan sirna.

Aku...
Harus bersyukur.
Ya Allah, berkahilah kehidupan ini hingga akhir hayatku.
Tanpa keberkahan darimu, rugilah diriku, ya Tuhan.

Terima kasih, Tuhan.